Blended Learning & Pengaruhnya dalam Peningkatan Hasil Belajar Siswa Program Studi Rekayasa Perangkat Lunak (RPL)
Metode pembelajaran adalah cara-cara yang dipakai oleh guru atau sekelompok orang untuk membimbing anak atau siswa sesuai dengan perkembangannya ke arah tujuan yang ingin dicapai (Mustaji, 2015). Metode ini harus terus disesuaikan guna mengatasi hambatan dan tantangan yang muncul dalam pembelajaran. Tentunya, pemilihan metode pembelajaran menjadi poin penting, terutama pembelajaran di masa pandemi COVID-19.
Berbagai materi dipelajari oleh para siswa program studi Rekayasa Perangkat Lunak (RPL). Salah satunya adalah materi menerapkan format teks pada halaman web dalam mata pelajaran Pemrograman Web dan Perangkat Bergerak yang tergolong ke dalam mata pelajaran produktif (Kelompok C). Mata pelajaran ini memegang peranan penting dan bersifat wajib dipelajari karena telah sesuai dengan Surat Keputusan Direktorat Jendral Pendidikan Dasar dan Menengah Nomor 130/D/KEP/KR/2017 tentang Struktur Kurikulum Pendidikan Menengah Kejuruan (BSNP, 2017).
Pada kenyataannya, siswa kurang aktif dan antusias dalam mata pelajaran tersebut. Hal ini menyebabkan hasil belajar yang diperoleh kurang maksimal dan justru menghambat ketuntasan dari materi yang dipelajari. Ditambah lagi dengan kondisi pandemi saat ini yang mengharuskan pembelajaran dilakukan secara daring guna menghambat penyebaran COVID-19.
Berdasarkan uraian di atas, diperlukan sebuah kajian studi terhadap gabungan model pembelajaran daring yang menggunakan Google Classroom dan Google Meet. Hal ini dimaksudkan untuk meningkatkan hasil belajar siswa dalam mata pelajaran Pemrograman Web dan Perangkat Bergerak dengan materi menerapkan format teks pada halaman web.
Kajian ini menggunakan alur Penelitian Tindakan Kelas. Alur yang digunakan tertera sebagai berikut. Dua tahapan utama yang dilakukan adalah merencanakan pembelajaran dan melakukan tindakan, lalu diikuti dengan empat langkah lanjutan berupa 1) identifikasi masalah, 2) analisis dan perumusan masalah, 3) perencanaan tindakan kelas/PTK, dan 4) proses pelaksanaan PTK.
Pelaksanaan PTK dilakukan ketika Kegiatan Belajar Mengajar (KBM) berlangsung. Selama PTK dilakukan, terdapat tiga siklus tahapan yang dilakukan. Hasil pelaksanaan ketiga siklus pembelajaran tersebut dapat dilihat dalam gambar grafik berikut. hasil perkembangan hasil pembelajaran mulai siklus I, siklus II, dan siklus III dapat disajikan melalui grafik berikut.
Dari grafik siklus pembelajaran di atas dapat diindikasikan hal-hal berikut. Pada siklus I, presentase keberhasilan pembelajaran 69,57%. Selanjutnya di siklus II presentase naik menjadi 75,29%. Hingga pada siklus III, presentase naik menjadi 77,28%. Dengan demikian, dapat disimpulkan bahwa proses pembelajaran blended learning berdampak positif pada peningkatan hasil belajar siswa.
Hal ini menandakan adanya keberhasilan dalam penerapan blended learning bagi siswa para siswa program studi RPL. Tindakan dikatakan berhasil apabila mampu mencapai kriteria yang telah ditentukan. Darise (2019) mengatakan bahwa pembelajaran dikatakan berhasil dan berkualitas apabila sebagian besar (75%) siswa terlibat aktif dalam proses pembelajaran.
Indikator keberhasilan dalam penelitian ini adalah peningkatan hasil belajar materi menerapkan format text pada web pada siswa yang ditunjukkan dengan pencapaian KKM yang telah ditetapkan oleh sekolah yaitu besarnya 70 oleh 75% Siswa kelas XI RPL-1 SMK Negeri 2 Mojokerto Tahun Pelajaran 2021/2022.
Penulis artikel: Abd Rohman, S.Kom. (SMK Negeri 2 Mojokerto)
Editor: Chania Widyasari
DAFTAR PUSTAKA
BSNP. (2017). Keputusan Direktur Jenderal Pendidikan Dasar dan Menengah Nomor : 130/D/KEP/KR/2017 tentang Struktur Kurikulum Pendidikan Menengah Kejuruan.
Darise, G. N. (2019). Implementasi Kurikulum 2013 Revisi Sebagai Solusi Alternatif Pendidikan Di Indonesia Dalam Menghadapi Revolusi Industri 4.0. Jurnal Ilmiah Iqra’, 13(2), 41. https://doi.org/10.30984/jii.v13i2.967
Daryanto. (2016). Media Pembelajaran (Ke-2). Penerbit Gava Media.
Degeng,. (2018). Ilmu Pembelajaran. Yayasan Taman Pustaka Kristen Indonesia.
Mustaji, S. (2015). Pengembangan Bahan Ajar Mata Kuliah Desain Pembelajaran. Universitas Negeri Surabaya, 151(2), 10–17.
Perdana, E. S. (2019). Blended Learning: Transisi pembelajaran konvensional menuju Online. Prosiding Seminar Nasional Fakultas Ilmu Sosial Universitas Negeri Medan, 3, 855–860. https://www.google.com/url?sa=t&rct=j&q=&esrc=s&source=web&cd=&cad=rja&uact=8&ved=2ahUKEwjf56WP6oftAhVHVH0KHUFrBnUQFjAEegQIBhAC&url=https://cor
Ricardo, R., & Meilani, R. I. (2017). Impak Minat dan Motivasi Belajar Terhadap Hasil Belajar Siswa. Jurnal Pendidikan Manajemen Perkantoran, 2(2), 79. https://doi.org/10.17509/jpm.v2i2.8108
Sugiyono. (2019). Metode Penelitian & pengembangan (4th ed.). Alfabeta.
Suharsimi Arikunto, SuhardJono, S. (2015). Penelitian Tindakan Kelas (Suryani (ed.); Revisi). PT. Bumi Aksara.
Sukmawijaya, Y., Suhendar, & Juhanda, A. (2019). Pengaruh Model Pembelajaran Stem-Pjbl terhadap Kemampuan Berpikir Kreatif Siswa pada Materi Pencemaran Lingkungan. Jurnal Program Studi Pendidikan Biologi, 9(9), 28–43. https://e-journal.unipma.ac.id.
Leave a Reply