Kendala Guru yang Sering Dihadapi dan Cara Mudah Mengatasinya
liniswara.com – Mengajar bukanlah pekerjaan yang mudah, terutama ketika harus menghadapi berbagai kendala yang sering dihadapi oleh guru. Guru seringkali menghadapi berbagai kendala dalam menjalankan tugas mengajar, baik itu dari segi materi maupun aspek sosial. Beberapa kendala yang sering dihadapi oleh guru adalah kurangnya perhatian siswa, tingkat pemahaman siswa yang rendah, konflik antara siswa di kelas, dan sebagainya. Namun, ada beberapa cara mudah yang dapat dilakukan oleh guru untuk mengatasi kendala-kendala tersebut dan menciptakan suasana pembelajaran yang lebih efektif dan menyenangkan bagi siswa. Berikut pembahasan serta cara mudah untuk mengatasinya.
1. Lacking of Preparation (Kurang Persiapan)
Menjadi seorang guru bukanlah hal yang mudah dan hanya berada di depan siswa saja. Sebelum mengajar, seorang guru harus melakukan banyak persiapan, termasuk memenuhi target pembelajaran dan administrasi. Namun, kenyataannya tidak semua guru dapat mencapai keidealan ini karena kondisi dan latar belakang yang berbeda. Hal ini sering menyebabkan kurangnya persiapan dalam mengajar dan tidak mengikuti rencana pelajaran, RPP, atau capaian silabus yang seharusnya dipahami.
Terkadang, beberapa guru kurang mempersiapkan bahan pelengkap seperti media pembelajaran dan dokumen lainnya. Untuk mengatasi masalah tersebut, guru dapat menyusun RPP berdasarkan mata pelajaran yang diajarkan. Jika merasa ragu dengan susunan RPP, bisa meminta bantuan senior atau teman sebaya yang lebih memahami susunan RPP.
Selain itu, guru juga harus memikirkan kemungkinan yang terjadi selama pembelajaran seperti apakah peserta didik memahami materi atau butuh praktek. Jika dibutuhkan, guru bisa membuat media pembelajaran dan beberapa bahan evaluasi materi untuk memantapkan pemahaman siswa.
Selain itu, guru juga harus memiliki karakter terampil dalam pengelolaan kelas untuk memastikan keseluruhan materi tersampaikan dengan baik. Jika kesulitan untuk membuat bahan pelengkap dalam waktu yang lama, guru bisa merancang kegiatan pembelajaran yang bisa dilakukan secara berkala untuk melakukan evaluasi.
2. Students’ Habits (Karakter Siswa yang Beragam)
Para guru sering menghadapi kendala dalam menentukan model dan strategi pembelajaran karena keberagaman karakteristik peserta didik. Ada siswa yang senang mencari perhatian guru, ada yang sangat tekun dan aktif dalam pembelajaran, ada yang introvert dan cenderung menyendiri, serta ada yang mudah mengantuk di kelas. Sang guru harus memahami satu per satu karakteristik ini, tetapi pada saat yang sama, guru juga harus mengajar kelas lain.
Oleh karena itu, memahami karakteristik peserta didik memerlukan waktu yang tidak sebentar dan berkaitan dengan penentuan sikap guru terhadap jenis karakter peserta didik yang berbeda-beda.
3. Find Their Passion (Menemukan Minat dan Bakat Siswa)
Seorang guru sering mengalami kesulitan dalam mengenali bakat dan minat peserta didik. Hal ini biasanya disebabkan oleh keterbatasan guru dalam menggali informasi yang sebenarnya dari peserta didik, yang dapat menjadi kendala karena peserta didik tidak selalu menceritakan semuanya. Selain itu, tugas administratif yang wajib dilakukan oleh para guru membuat mereka memiliki sedikit waktu untuk berinteraksi dengan peserta didik.
Ini dapat menyebabkan peserta didik kehilangan kesempatan untuk mengembangkan bakat dan potensi mereka di usia muda mereka, yang dapat membuat mereka kehilangan arah di masa depan dan bahkan menjadi lebih cenderung melanggar aturan. Oleh karena itu, penting bagi guru untuk mengalokasikan waktu untuk memahami bakat dan minat peserta didik agar dapat membantu mereka menemukan jalur yang tepat untuk berkembang.
4. Lack of Concentration (Kurangnya Konsentrasi)
Seorang guru juga menghadapi tantangan dari peserta didik yang sering kehilangan konsentrasi. Banyak faktor yang mempengaruhi perilaku tersebut, seperti faktor psikologis, lingkungan, atau internal. Contohnya, suara bising di kelas atau di ruang sebelah dapat mengganggu konsentrasi siswa, atau tekanan psikologis pada siswa yang rentan juga dapat mempengaruhi kinerja mereka dalam mengerjakan tugas.
Tantangan ini harus diatasi agar guru dan peserta didik dapat mencapai tujuan pembelajaran yang ditetapkan. Salah satu cara untuk mengatasi hal ini adalah dengan menciptakan metode pembelajaran yang menarik dan sesuai dengan karakteristik peserta didik. Misalnya dengan menggunakan warna-warna cerah atau poster dan flyer yang menarik, atau dengan mengajak siswa untuk membuat media pembelajaran sendiri.
Namun terdapat 1 hal lagi yang harus guru perhatikan, yaitu cara menerapkan metode pembelajaran yang sesuai untuk siswa. Berikut 5 jenis metode pembelajaran yang efektif dan menyenangkan untuk membantu siswa lebih aktif dan responsif.
5 Jenis Metode Pembelajaran yang Efektif dan Menyenangkan
1. Cooperative Learning
Metode pembelajaran ini mengajarkan siswa untuk belajar secara bersama-sama dan saling bekerja sama untuk mencapai tujuan pembelajaran. Siswa belajar untuk menghargai keberagaman, berkomunikasi, dan bekerja sama dalam sebuah tim.
2. Game-Based Learning
Metode pembelajaran ini menggunakan game dan permainan untuk memotivasi siswa dan meningkatkan keterlibatan mereka dalam pembelajaran. Game juga membantu siswa mengembangkan keterampilan seperti strategi, kerjasama, dan kreativitas.
3. Project-Based Learning
Metode pembelajaran ini memungkinkan siswa untuk memilih topik yang menarik bagi mereka dan bekerja untuk membuat proyek yang relevan dan signifikan. Siswa belajar untuk berkolaborasi, melakukan riset, dan memecahkan masalah.
4. Inquiry-Based Learning
Metode pembelajaran ini mengajarkan siswa untuk mengeksplorasi dunia sekitar mereka dan memperoleh pengetahuan melalui pertanyaan dan penyelidikan. Siswa mempelajari cara merumuskan hipotesis, mengumpulkan data, dan menganalisis informasi dalam proses pembelajaran.
5. Flipped Classroom
Metode pembelajaran ini membalikkan peran guru dan siswa, dimana siswa belajar materi di rumah dan menggunakan waktu di kelas untuk diskusi, kolaborasi, dan aktivitas yang lebih interaktif. Siswa belajar untuk menjadi lebih mandiri dan kritis dalam mengakses informasi.
Kesimpulan
Kesimpulan dari beberapa kendala guru yang sering dihadapi adalah keberagaman karakteristik peserta didik, kesulitan dalam menemukan bakat dan minat peserta didik, dan kehilangan konsentrasi peserta didik. Faktor-faktor seperti psikologis, lingkungan, dan internal dapat menjadi penyebab dari masalah tersebut.
Namun, ada beberapa cara mudah yang bisa dilakukan guru untuk mengatasi masalah tersebut, seperti Lacking of Preparation (Kurang Persiapan), Students’ Habits (Karakter Siswa yang Beragam), Find Their Passion (Menemukan Minat dan Bakat Siswa), Lack of Concentration (Kurangnya Konsentrasi) dan membuat media pembelajaran yang menarik seperti video, gambar poster, atau media belajar dari karya tangan sendiri.
Dengan cara-cara ini, diharapkan guru dapat memahami karakteristik peserta didik, menggali bakat dan minat mereka, serta mempertahankan fokus dan konsentrasi dalam pembelajaran. Dengan begitu, capaian target keberhasilan dapat dicapai dan masalah-masalah yang sering dihadapi guru dapat teratasi dengan baik. Terimakasih dan sampai bertemu lagi dengan Liniswara di artikel pembahasan selanjutnya
Leave a Reply