Video-Blogging: Belajar Asyik di Tengah Pandemi Covid-19

Selama masa Pandemi COVID-19, pembelajaran vokasi dilaksanakan secara daring. Pembelajaran tersebut dilakukan melalui beberapa platform LMS (Learning Management System), seperti Google Classroom, ZOOM, Google Meet, maupun Webex. Dari sinilah, guru maupun siswa dipaksa untuk beradaptasi dengan teknologi. Meski didukung beberapa fitur yang menjembati ruang kosong pembelajaran yang terpisah jarak, namun beberapa guru masih menemui kesulitan untuk menyelenggarakan pembelajaran praktik.
Pendidikan vokasi berorientasi pada pembiasaan prosedur kerja. Sedangkan di sisi lain, penilaiannya dilakukan dengan pengamatan langsung untuk mengukur keterampilan siswa. Pembelajaran menggunakan LMS tentu kurang memadai untuk melakukan hal tersebut.
Siswa pun mulai menunjukan rasa jemu. Hal ini disebabkan pembelajaran setiap hari dilewati hanya dengan membaca beberapa teori di LMS dan menjawab aneka soal sebagai penugasan. Guru pengajar vokasi perlu memberi tantangan yang membuat siswa lebih merasa asyik mempelajari suatu ketrampilan serta melakukan unjuk kerja yang dapat dilihat dan dievaluasi meskipun terpisah jarak dengan para guru pengajarnya.
Pembelajaran Project-Based Learning (PjBL)merupakan salah satu model pembelajaran dengan pendekatan kontektual. Pembelajaran ini lebih menekankan pada belajar kontekstual melalui kegiatan-kegiatan yang kompleks. Fokus pembelajaran adalah prinsip dan konsep dari suatu disiplin ilmu, melibatkan siswa melakukan investigasi pemecahan masalah dan kegiatan-kegiatan tugas bermakna, memberi kesempatan bekerja secara mandiri dalam mengolah pengetahuan mereka sendiri dan menghasilkan produk nyata (Wena, 2011: 145). Tujuan PjBL adalah meningkatkan motivasi belajar, team work, keterampilan kolaborasi dalam pencapaian kemampuan akademik level tinggi/taksonomi tingkat kreativitas yang dibutuhkan pada abad 21 (Cole &Wasburn Moses, 2010).
Selain model pembelajaran, diduga model tugas yang diberikan kepada siswa juga memberi pengaruh pada motivasi belajar dan prestasi belajarnya. Model tugas yang menarik dan memberi tantangan akan memicu motivasi belajar. Siswa akan termotivasi merangkai pengalaman-pengalaman belajar selama mengerjakan tugas yang diberikan.
Model tugas menulis laporan dan presentasi adalah model tugas yang umum dilakukan di sekolah menengah. Akan tetapi, model tugas itu kurang dianggap menarik sehingga perlu diberikan alternatif model tugas yang lebih menarik, menantang, dan mengikuti gaya hidup. Untuk mengatasi kebosanan siswa SMK serta menjembati transfer ilmu dan keterampilan secara jarak jauh dapat menggunakan model pembelajaran PjBL serta menggunakan bentuk penugasan membuat video blog atau sering dikenal dengan Vlog sebagai salah satu alternative praktikum yang dilakukan di rumah para siswa.
Video-Blogging (disingkat “vlog” atau vlogging atau vidblogging) merupakan suatu bentuk kegiatan blogging dengan menggunakan media video. Penggunaan teks atau audio sebagai sumber media perangkat seperti ponsel berkamera, kamera digital yang bisa merekam video, atau kamera yang dilengkapi dengan mikrofon merupakan modal yang mudah untuk melakukan aktivitas video blogging. Video blogging umumnya juga yang dilengkapi dengan keterangan teks atau gambar foto, serta untuk beberapa video blogging, menyantumkan metadata lainnya (Anonim, 2017).
Video blogging dapat dibuat dalam bentuk rekaman satu gambar atau rekaman yang dipotong ke beberapa bagian. Dengan perangkat lunak yang tersedia, seseorang dapat menyunting video dan memadukannya dengan audio, serta menggabungkan beberapa rekaman ke dalam satu gambar sehingga menjadi suatu rekaman yang padu.
Pembelajaran menggunakan PjBL dengan bentuk penugasan Vlog tetap menggunakan sintaks PjBL. Pembelajaran PjBL secara umum memiliki pedoman langkah berupa planning (perencanaan), creating (mencipta atau implementasi), dan processing (pengolahan), (Mahanal, 2009). Ketrampilan baru yang akan diberikan kepada siswa pun disajikan dalam bentuk video singkat di LMS dengan beberapa panduan tertulis.
Pada akhir proses pembelajaran menggunakan model PjBL dengan penugasan bentuk Vlog ini akan dihasilkan produk nyata dari proyek yang dilakukan. Pada pembelajaran di SMK yang bisa diperoleh adalah produk yang sesuai proyek kejuruan dan produk video berisi dokumentasi pembuatan produk mulai persiapan bahan, alat, proses produksi sampai presentasi keunggulan produk.Pada bentuk penugasan Vlog maka semua sintaks yang dilakukan direkam menggunakan perekam video kemudian rekaman-rekaman setiap proses seperti pada Gambar 1 disatukan dan diolah dengan aplikasi pengolah video seperti Viva video atau Windows movie maker.
Gabungan rekaman-rekaman setiap proses pengerjaan proyek digabungkan menjadi satu file video yang memiliki durasi tertentu sesuai yang ditentukan oleh guru pengajar. Pengerjaan proyek dalam bentuk Vlog membutuhan beberapa keterampilan dan sebagian besar akan disukai siswa.
Dalam pengerjaan proyek ini siswa dapat belajar secara individu kemudian menerapkannya dalam pengerjaan proyek secara berkelompok meskipun dilakukan secara daring. Pada pembuatannya, salah satu siswa dapat berperan sebagai penulis naskah dengan penentuan durasi waktunya, sedangkan siswa lain bisa berperan sebagai perekam. Sedangkan pembagian tugas lain adalah memberikan posisi anggota kelompok sebagai pemeran, editor video, hingga siswa yang bertugas mem-publish pada blog kelompok maupun situs lain.
Penugaan bentuk Vlog ini memiliki beberapa keuntungan dalam pembelajaran daring maupun luring yaitu sebagai berikut. Pertama, memudahkan guru untuk menilai peran dan keaktifan anggota kelompok dalam proyek. Kedua, memudahkan guru untuk menilai setiap proses pengerjaan proyek. Ketiga, memudahkan guru untuk memberi saran dan kritik dari hasil penilaian proses pengerjaan yang terekam. Keempat, memudahkan guru untuk melihat dan melakukan penilaian tanpa batas waktu dan tempat karena Vlog dapat diakses kapan pun dan di manapun
Pada masa new normal atau telah normal kembali penugasan dengan Vblog menggunakan sintaks PBjL ini masih relevan dan dapat digunakan. Siswa pun dapat belajar dengan menyenangkan, dapat menunjukkan aktualisasi dirinya sesuai kodratnya yaitu sesuai perkembangan psikologisnya yaitu mencari jati diri dan ingin mendapat perhatian lebih terutama di dunia maya.
Penulis: Ariani Kusumaningrum, S.T.P., MM. (SMKN 13 Malang)
Editor: Chania Widyasari, S.Pd.

Papan Bimbingan Online sebagai Media Bimbingan Konseling Daring

rainawindham67
It’s fantastic that you are getting thoughts from this post as well as from our discussion made here.
Chania Widyasari author
Hey. Thanks for passing by Liniswara’s website. It’ll be more amazing to have further discussion with you.
violetherndon
Pretty nice post. I just stumbled upon your blog and wanted to say that I’ve really enjoyed browsing your blog posts. In any case I’ll be subscribing to your feed and I hope you write again very soon!
Chania Widyasari author
Hello, thanks for coming to our website. It’s really nice to know that people are enjoying our posts. Hope to see you again in another post soon.