Rujukan Keilmuan di Indonesia

Tantangan Pendidikan Indonesia di Era Revolusi 4.0 Dan Society 5.0

Pendahuluan

Pendidikan adalah kunci untuk membangun kapasitas manusia yang unggul. Dengan pendidikan yang berkualitas individu dapat mengembangkan potensi dan bakat mereka secara maksimal. Hasil akhir yang diharapkan adalah sumber daya manusia yang kompeten, kreatif, dan inovatif, yang menjadi tulang punggung kemajuan bangsa. Manuasia Indonesia yang berkualitas adalah modal utama dalam persaingan global.

Pendidikan yang baik juga merupakan kunci untuk pembangunan ekonomi yang berkelanjutan. Peningkatan pendidikan akan akan menciptakan lebih banyak tenaga kerja yang terampil dan terlatih. Hal ini mendorong pertumbuhan ekonomi melalui peningkatan produktivitas dan inovasi dalam berbagai sektor industri. Selain itu pendidikan juga memiliki peran dalam membangun kebudayaan dan identitas bangsa. Melalui pendidikan, generasi muda diajarkan untuk menghargai warisan budaya dan nilai-nilai nasional.

Selain itu pendidikan menciptakan individu dengan nilai nilai positif, membentuk karakter dan kepribadian yang kuat, sebagai modal membangun peradaban maju bersama warga dunia lain. Dalam era globalisasi dan revolusi industri, pendidikan juga penting untuk menyediakan keterampilan yang diperlukan bagi individu untuk menghadapi tantangan masa depan. Keterampilan seperti keakraban dengan literasi digital, keterampilan berpikir kritis dan analitis, dan kemampuan beradaptasi yang menjadi faktor penting dalam menghadapi perubahan yang cepat di era revolusi 4.0 dan society 5.0 ini.

Saat ini dunia pendidikan di Indonesia menghadapi sejumlah tantangan, hambatan dan persoalan. Di antaranya adalah; akses yang tidak merata, kualitas pendidikan yang bervariasi, kurangnya sumber daya manusia yang terlatih, kurikulum yang tidak relevan,tantangan teknologi dan literasi digital, tantangan finansial. Perkembangan zaman membawa Indonesia pada era revolusi 4.0 dan society 5.0. menghadapi perkembangan tersebut tentu diperlukan perubahan cara pandang, analisa, kebijakan baru dalam kebijakan pendidikan Indonesia. Pendidikan di Indonesia mempunyai tantangan baru yang bemunculan.

Pada tulisan ini saya akan mengkaji terkait tantangan dalam dunia pendidikan yang dialami bangsa Indonesia di era revolusi 4.0 dan society 5.0. Selain itu kita akan membahas terkait solusi yang tepat terhadap tantangan dalam dunia pendidikan yang dialami bangsa Indonesia di era revolusi 4.0 dan society 5.0.

Pembahasan

Istilah revolusi industri 4.0 populer setelah pameran industri Hannover Fair Februari 2011. Forbes mendefinisikan revolusi industri sebagai adanya ikut campur sebuah sistem cerdas dan otomasi dalam industri. Hal ini digerakkan oleh data melalui teknologi machine learning dan AI (Artificial Intelegent). Dalam kalimat sederhana revolusi industri 4.0 adalah perkembangan industri yang ditandai dengan pentingnya penggunaan kecerdasan buatan di dalamnya. Konsep society 5.0 diperkenalkan oleh Jepang. Konsep ini merupakan adaptasi terhadap tahapan revolusi 4.0 dimana fokus pada kemampuan manusia menyesuaikan diri terhadap tahapan revolusi 4.0. Binus University mendefinisikan society 5.0 sebagai integrasi teknologi digital dalam kehidupan sehari-hari masyarakat secara menyeluruh.

Perbedaan mendasar revolusi 4.0 dan society 5.0 adalah pada episetrum perubahan yang terjadi. Revolusi 4.0 membahas penerapan kecerdasan buatan dalam perkembangan industri dan ekonomi. Society 5.0 membahas adaptasi perseroangan dan masyarakat dalam revolusi 4.0. Hal demikian juga terjadi di indonesia. Penetrasi internet di akhir dekade akhir tahun 1980an, dan perkembangan artificial intelegent sejak akhir tahun 2000an, telah membawa Indonesia ke era revolusi 40. Era society 5.0 juga melanda indonesia ditandai dengan akrabnya masyarakat Indonesia dengan teknologi kecerdasan buatan dalam bidang tertentu. Smart home, smart acces, smart school, face recognition biometric recognition, chat gpt adalah contoh yang layak disebut.

Kembali ke fungsi penting pendidikan Indonesia, hadirnya era revolusi 4.0 dan society 5.0 tentu menghadirkan tantangan dan persoalan baru. Tuntutan untuk mencerdaskan bangsa dihadapkan pada kondisi kemajuan teknologi (era revolusi 4.0) kebutuhan beradaptasi (era society 5.0), yang melahirkan tantangan terhadap dunia pendidikan di Indonesia di era revolusi 4.0 dan era society 5.0 diantaranya sebagai berikut terkait peningkatan teknologi dalam Revolusi Industri 4.0 telah meningkatkan kesenjangan digital diantara siswa. Tidak semua individu memiliki akses atau keterampilan yang sama dalam menghadapi teknologi baru. Hal ini menciptakan ketidaksetaraan dalam akses pendidikan yang efektif. Selain itu perubahan cepat dalam kebutuhan pasar kerja dan munculnya profesi baru mengharuskan penyesuaian dalam kurikulum pendidikan.

Namun, banyak sistem pendidikan masih menggunakan kurikulum yang ketinggalan zaman, gagal menghasilkan lulusan yang siap menghadapi tuntutan dunia kerja masa depan. Era Revolusi Industri 4.0 menuntut keterampilan yang berbeda dari yang sebelumnya. Keterampilan seperti pemecahan masalah, kreativitas, kolaborasi, dan literasi digital menjadi kunci keberhasilan di tempat kerja. Namun, banyak sistem pendidikan masih fokus pada pembelajaran berbasis pengetahuan tradisional. Peran guru dalam pendidikan tidak lagi terbatas pada penyampaian informasi. Mereka harus berfungsi sebagai fasilitator pembelajaran, menginspirasi siswa untuk belajar mandiri, dan mengembangkan keterampilan abad 21. Namun, tidak semua guru memiliki keterampilan atau dukungan yang cukup untuk melakukan peran ini dengan efektif.

Untuk mengatasi tantangan pendidikan di era Revolusi 4.0 dan Society 5.0, langkah-langkah berikut perlu dipertimbangkan:

o Perubahan kurikulum

Pemerintah dan lembaga pendidikan harus merombak kurikulum mereka untuk memasukkan keterampilan abad 21, seperti pemecahan masalah, kreativitas, dan literasi digital. Ini membutuhkan kerjasama antara sektor pendidikan, industri, dan masyarakat.

o Peningkatan dan penyebarluasan akses teknologi

Program subsidi atau inisiatif pemerintah diperlukan untuk memastikan semua siswa memiliki akses yang setara terhadap teknologi pendidikan. Ini dapat termasuk subsidi perangkat keras, akses internet, dan pelatihan untuk guru dan siswa dalam penggunaan teknologi.

o Peningkatan kualitas guru

Program pelatihan guru harus diperbarui untuk mencakup strategi pengajaran yang relevan dengan era Revolusi 4.0. Dukungan dan sumber daya juga perlu ditingkatkan untuk membantu guru dalam mengembangkan keterampilan baru.

Penutup

Perkembangan era adalah keniscayaan. Alih alih menjadi hambatan, Jaman baru dan semua tantangan yang hadir justru menjadi peluang membuat kemajuan yang lebih baik. Dari upaya menjawab tantangan itulah kita menunjukkan peningkatan mutu yang membuat kita lebih unggul dibanding negara lain.

Namun demikian untuk mengatasi tantangan-tantangan ini, diperlukan kolaborasi antara pemerintah, lembaga pendidikan, industri, dan masyarakat secara keseluruhan.Investasi dalam infrastruktur teknologi, pelatihan guru, penelitian dan pengembangan kurikulum, serta program inklusi sosial menjadi kunci untuk memastikan bahwa pendidikan tetap relevan dan efektif dalam menghadapi perubahan zaman. Harus diingat,ini bukan hanya tentang mempersiapkan pelaku pendidikan beradaptasi dengan android. Tetapi ini adalah menjawab tantangan zaman, sebagai bagian dari kegiatan mencerdaskan bangsa, yang menjadi amanat abadi konstitusi kita, Agar tercipta manusia Indonesia yang unggul dalam kehidupan bersama antar bangsa.

Daftar Pustaka

https://alumni.bsi.ac.id/alumnicareer-detail/society-5.0:-transformasi-masyarakat-dalam-
era-digital, diakses pada diakses pada Senin, 22 April 2024, 10.12 WIB

https://alumni.bsi.ac.id/alumnicareer-detail/society-5.0:-transformasi-masyarakat-dalam-
era-digital, Senin, 22 April 2024, 11.12 WIB

https://www.kominfo.go.id/content/detail/16505/apa-itu-industri-40-dan-bagaimana-
indonesia-menyongsongnya/0/sorotan_media, diakses pada Senin, 22 Aparil 2024, 11.55 WIB

https://www.kominfo.go.id/content/detail/16505/apa-itu-industri-40-dan-bagaimana-indonesia-menyongsongnya/0/sorotan_media, Senin, 22 April 2024, 12.12 WIB

Penulis: Rofiq Ali Muhsin, S.Pd, M.T

Asal Instansi: SMKN 1 Geger, Kabupaten Madiun

Editor: Chania M. Widyasari

Chania Widyasari

Seorang staf digital marketing, penyuka buku, dan content creator di Instagram @chaniawidya. Hubungi saya lebih lanjut melalui e-mail chaniawidyasari@gmail.com atau DM Instagram.

You also like

Percepatan Kesiapan Kerja Siswa Vokasi oleh Guru

Guru ibarat kertas yang penuh dengan tulisan dimana tulisan tersebut mengandung berjuta makna yang dapat diterjemahkan ke berbagai…

Penguatan Profil Pelajar Pancasila dalam Merdeka Belajar Berbasis Teknologi

SMA Negeri 2 Playen bersama dengan lima SMA lain di Kabupaten Gunungkidul, Provinsi Daerah Istimewa Yogyakarta ditetapkan sebagai…

Perkuat Guru Vokasi, Siapkan Angkatan Kerja Berkualitas

Membangun talenta masa depan yang unggul, inovatif, dan adaptif merupakan kunci keberhasilan ekonomi dan kemajuan negara di era…

AI (Artificial Intelligence) Memecahkan Ataukah Menambah Masalah Pembelajaran?

Kebutuhan hidup di Indonesia mengalami perkembangan yang selaras dengan perkembangan teknologi. Teknologi yang berkembang mempengaruhi sistem pembelajaran di…

Pengelolaan Kelas Inspiratif untuk Guru

Kita berada di era Disruption (meminjam istilah Clayton M. Christensen dalam Kasali, 2017). Era di mana dunia hari…

Tantangan Mengajar Kimia Siswa SMK: Praktik dan Konsep

Hidup di zaman dengan perkembangan teknologi yang canggih namun masih sangat buta dengan teknologi. Itu adalah salah satu…

Leave a Reply

Your email address will not be published.

×

Shopping Cart

No products in the cart.

Return to shop

Liniswara Online Store

Selamat datang di Liniswara, apa yang dapat kami bantu?

Selamat datang, ada yang bisa Saya bantu